Featured Products

Vestibulum urna ipsum

product

Price: $180

Detail | Add to cart

Aliquam sollicitudin

product

Price: $240

Detail | Add to cart

Pellentesque habitant

product

Price: $120

Detail | Add to cart

Pacaran, Memendam Perasaan dan Komitmen.



Tidak ada yang salah dengan rasa suka kepada lawan jenis. Itu adalah sesuatu yang naluriah. Namun bagaimana kita mengendalikan perasaan itu yang harus menjadi edukasi paling awal.
Terus terang, saya lebih suka berdiskusi pengalaman ini dengan adik-adik yang masih berseragam putih-biru atau beranjak ke putih abu-abu, mereka-mereka yang belum terlanjur jatuh cinta dan menjalin hubungan pacaran. Mereka yang masih culun dan polos inilah yang sebenarnya penting untuk kita edukasi agar sedari awal tidak terjebak di jalan yang salah. Karena sekali mereka terjebak, akan sangat sulit menyembuhkannya. Adapun mereka yang saat ini sudah terlanjur pacaran, sangat sulit untuk menyembuhkannya, sama seperti mereka pecandu narkoba yang ingin bertobat. Berat sekali untuk move on (walau tidak semua) dan butuh orang khusus yang mampu menasehati. Karena memang, pendidikan karakter yang kuat itu dimulai dari masa kanak-kanak.
Nah, pada kesempatan izinkan saya membagikan sedikit nasehat untuk adik-adikku yang masih cupu ini. Adik-adikku, jangan kalian anggap pacaran adalah solusi dari permasalahan cinta. Ketahuilah justru hal itu yang merusak kesucian dari perasaan kalian. Menikah pun juga bukan pilihan terbaik bagi usia dini.
Maka, memendam perasaan sampai waktu memberikan jawaban terbaik di tempat yang tepat adalah solusi yang istimewa. Perasaan yang terpendam, kekal atau tidak kekalnya, tergantung dari seberapa kuat dan lama kita mempertahankannya. Lantas di mana letak istimewanya? Komitmen. Memendam perasaan adalah ‘komitmen’ kita dalam menjaga kehormatan diri yang tidak akan ada yang bisa mematahkannya. Kecuali kita sendirilah yang memilih untuk mematahkannya. Kata kuncinya adalah komitmen. Ini bisa jadi lebih kekal bahkan dari hubungan suami-istri yang masih bisa bercerai, apalagi pacaran yang tidak mempunyai landasan komitmen. Kalau pun ada, maka komitmen itu telah melunturkan komitmen yang lebih esensi; menjaga kehormatan.
Jadi adik-adikku tersayang, kembali ke konteks kalian memendam perasaan dalam hal cinta, semakin lama kalian mempertahankan perasaan, menunjukkan semakin kuat komitmen kalian di dalam menjaga kehormatan diri. Tidak merusaknya dengan berdua-duaan dengan yang bukan mukhrim, bergandengan tangan, apalagi sampai melakukan perbuatan zina. Tidak ada agama yang menganjurkan itu, apalagi Islam, jangan sampai kita merusak identitas kita sebagai muslim atau muslimah. Jadi, bagi yang sedang kasmaran, pikirkan baik-baik sebelum kalian memutuskan untuk pacaran. Percayalah, akan ada kado istimewa bagi mereka yang mampu menjaga kehormatan. Mari sama-sama kita buktikan.
Adikku, semoga nasehat ini bisa meresap di hati kalian. Untuk kemudian diamalkan.

No Response to "Pacaran, Memendam Perasaan dan Komitmen."

Posting Komentar