Featured Products

Vestibulum urna ipsum

product

Price: $180

Detail | Add to cart

Aliquam sollicitudin

product

Price: $240

Detail | Add to cart

Pellentesque habitant

product

Price: $120

Detail | Add to cart

DARI PENJARA KE PENJARA

Gambaran kondisi ekonomi-politik Tiongkok seabad yg lalu (1920an) dalam otobiografi Tan Malaka ini, adalah kebalikannya, jika kita bandingkan dengan kondisi negeri tersebut sekarang. Justru merekalah kini salah satu yang menjadi pelaku sekaligus pengendali utama. 


Demikian Tan Ibrahim Malaka mencatat: 

"Kita sering benar melihat nama perusahaan atau toko seperti Anglo-Chinesee ini atau itu ialah kongsi Inggris-Tionghoa, Sino American ini atau itu (kongsi Tionghoa-Amerika) dan lain-lain. Pada perusahaan tersebut modal Inggris atau Amerika 'kerja sama' dengan modal Tionghoa. 

Biasanya modal asing lebih besar daripada modal Tionghoa, berbanding umpamanya 60:40. Dengan begitu sendirinya bangsa asinglah yang menjadi manajer ialah kepala perusahaan. Sedangkan Tionghoa menjadi wakilnya. 

Kapitalis Tionghoa yang 'kerja sama' semacam itu dengan orang asing dinamai Compradore. Dialah terutama yang menyelenggarakan perkara tenaga buruh, pasar dan langganan. Pengetahuan tentang hal ini tentulah tiada dimiliki oleh kapitalis asing. Sebaliknya pula perkara teknik dan administrasi secara modern tiadalah dimiliki oleh kapitalis Tionghoa. 

Dengan 'kerja sama' Tionghoa dan asing itu timbullah dan tumbuhlah modal yang boleh kita namakan kapital-compradore. 

Sudahlah tentu dalam 'kerja sama' semacam itu, dimana orang asing mempunyai modal lebih besar; pengetahuan tentang teknik dan administrasi lebih tinggi; kekuasaan politik dalam pemerintahan kota boleh dikatakan sama sekali di tangan asing; dan perlindungan atas kepastian hukum (rechts-zekerheid) dan kepastian perusahaan (bedrijfszekerheid) berada di pihak bangsa asing, maka tentulah sifat kapital-compradore itu buat Tionghoa ialah perbudakan modal semata-mata. 

Si Compradore adalah budaknya kapitalis bangsa asing buat mencarikan buruh (tenaga), pasar, dan langganan. Perbudakan itu terjamin pula oleh modal Tionghoa yang ditaruhkannya dalam peti modal asing."

*Tan Malaka, "Dari Penjara ke Penjara" hlm. 244-245 | Penrbit Narasi

**Aslinya tulisan itu hanya terdiri dari satu paragraf, demi memudahkan pembaca status, sy bagi menjadi enam.

No Response to "DARI PENJARA KE PENJARA "

Posting Komentar