Masih lekat dalam ingatan saat masih kanak-kanak, setiap kali ibu mengajak
jalan2 ke pasar atau pertokoan untuk berbelanja. Ingat sekali. Ah, namanya juga
anak2, kalau melihat sesuatu yg menurutnya bagus pasti langsung minta, dan
kalau tidak dikabulkan permintaan itu, ngambek, nangis, bahkan ngamuk, adalah
senjata ampuhnya.
Tapi adakalanya ibu memang hebat mengantisipasi kejadian itu, ketika sy
menunjukkan tanda2 akan tertarik pada sesuatu
(benda atau permainan yg mahal misalnya), cepat2 ibu mengalihkan perhatian sy
dengan mencomot tema lain, menunjukkan sesuatu, mengajak berbicara, menanyakan sesuatu,
atau biasa bilang; eh, bapak sudah pulang kerja dan dia bawa ole2 –misalnya.
Sekarang sy baru sadar bahwa itulah memang cara terbaik yg digunakan ibu untuk
mengalihkan perhatian anaknya dari keinginan2 sesaat. Kalau cara ini tidak
berhasil dan sampai di rmh sy malah ngamuk, cubitan di paha adalah pilihan
terakhir. Tidak ada pilihan lain, ini adalah jurus yg paling ampuh.
Nah, setelah bertahun-tahun merasakan hidup –kalau tidak bisa dikatakan
dewasa: ternyata, manusia (dalam hal ini kadang sy sendiri) masih sering juga
mengalami hal seperti itu; mempunyai suatu keinginan, begitu kuatnya keinginan
itu untuk segera terwujud tanpa mempedulikan lagi nasehat2 orang di sekitar sy,
tanpa mempertimbangankan lagi baik-buruknya, kadang sy tetap memaksakan keinginan
tersebut. Bahkan, bila memang harus melanggar larangan maka tak apalah.
Ehm, kawan, ternyata kita kadang tidak ada bedanya dengan anak kecil yg
masih ingusan. Minta sesuatu tapi memaksa bahkan menuntut jika tidak
dikabulkan. Padahal semua itu hanyalah semu; keindahan yg menyilaukan, kadang
membuat orang terlena, dan pada akhirnya penyesalan juga di belakang.
Sayangnya, tidak ada lagi ibu yg pintar mengalihkan perhatian jika dalam hidup
ini kadang kita dilanda keinginan2 sesaat itu (hawa nafsu). Yang bisa
mengalihkan keinginan2 itu ya hanya diri kita sendiri. Mata hati kitalah yg
menjadi "ibu" itu.
Oh, Tuhan, maafkan kami yg kadang masih seperti kanak2 ini.
Si Ibu yg pintar mengalihkan perhatian.
07.26
Rumahku Surgaku
Posted in
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Si Ibu yg pintar mengalihkan perhatian."
Posting Komentar