Setelah LGBT legal di beberapa Negara, ternyata memicu untuk pelegalan
hubungan cinta yg lain: Incest. Silahkan browsing sendiri di internet
untuk mengetahui definisi lengkapnya. Ini menjadi pembicaraan yg hangat
pemerintah Jerman beberapa minggu lalu, apa pelaku incest ini akan mendapat
pengakuan Negara. Bagaimana nanti hasilnya? Kita tunggu saja. Ada beberapa
Negara yg memang sejak dulu sudah melegalkan. Alasan yg melatarbelakangi
pelegalan: mengurangi kejahatan kriminalitas, mengurangi angka kecacatan bayi
lahir, menjaga dinasti (kalau dia dari kalangan bangsawan), dan tentu saja;
karena tertarik atas dasar cinta.
Mungkin beginilah ketika nikmat ‘malu’ sudah dicabut dalam hidup seseorang. Sy
tidak bermaksud menghakimi, hanya ingin mengambil sikap: apakah memang kita membutuhkan
otak yg jenius, IQ di atas rata2, hanya untuk membenarkan perilaku yg
sesungguhnya menjijikkan dan di luar batas toleran? Tidak. Kita masih punya
hati nurani. Beginikah HAM di barat mengajarkan? Kebebasan yang
sebebas-bebasnya. Jika iya, maka kelak kau akan dapatkan; “Woi.. Berzina di
tempat umum sekarang tidak boleh dilarang, ini adalah HAM!”
Ehm, mungkin postingan kali ini bernada temperamental. Tak apalah. Jadikan saja
ini bahan renungan. Karena sejatinya sy menghimbau diri sy sendiri dan teman2; kalau
kita tidak bisa berada di garda depan menjadi orang yg menolak sebuah pelegalan
yg intoleran, minimal berada di belakang memberikan dukungan. Bukan sebaliknya,
setuju2 aja dilegalkan dengan dalih HAM. Sejatinya itu menentang prinsip hidup
kita, apalagi yg mengaku Islam.
Incest
07.20
Rumahku Surgaku
Semoga kita dijauhkan.
Posted in
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Incest"
Posting Komentar