"Untuk pihak Islam, inilah tempat yang terbaik untuk memelihara agama. Dengan cara mufakat, kita perbaiki segala hal, juga keselamatan agama.
Badan perwakilan, inilah tempat kita untuk mengemukakan tuntutan-tuntutan Islam. Jikalau memang rakyat Indonesia rakyat yang bagian besarnya rakyat Islam, dan jikalau memang Islam di sini agama yang hidup berkobar-kobar di dalam kalangan rakyat, marilah kita pemimpin-pemimpin menggerakkan segenap rakyat itu, agar mengerahkan sebanyak mungkin utusan-utusan Islam ke dalam badan perwakilan ini.
Kita berkata, 90 persen daripada kita beragama Islam, tetapi lihatlah di dalam sidang ini berapa persen yang memberikan suaranya kepada Islam? Maaf beribu maaf, saya tanya hal itu! Bagi saya hal itu adalah satu bukti, bahwa Islam belum hidup sehidup-hidupnya di dalam kalangan rakyat.
Oleh karena itu, saya minta kepada Saudara-saudara sekalian ---baik yang bukan Islam, maupun terutama uang yang Islam--- setujuilah prinsip nomor 3 ini, yaitu prinsip permusyawaratan, perwakilan.... Di dalam perwakilan rakyat Saudara-saudara Islam dan Saudara-saudara Kristen bekerjalah sehebat-hebatnya.
Kalau misalnya orang Kristen ingin bahwa tiap-tiap letter [huruf] di dalam peraturan-peraturan negara Indonesia harus menurut Injil, bekerjalah mati-matian, agar supaya, sebagian utusan-utusan yang masuk badan perwakilan Indonesia ialah orang Kristen. Itu adil, fair play! Tidak ada negara boleh dikatakan negara hidup, kalau tidak ada perjuangan di dalamnya."
Potongan pidato Sukarno dalam sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945 saat menguraikan pasal nomor 3 tentang dasar perwakilan dan permusyawaratan.
No Response to "Hari Lahir Pancasila"
Posting Komentar